Rakor Penurunan Stunting, OPD Akan Bersinergi

Berita Terkait

• Dibutuhkan Kerjasama Lintas Sektor Wujudkan Kabupaten Sehat0
• Promosi Kesehatan Memperluas Pelayanan Kesehatan Yang Paripurna6
• Segenap jajaran Kecamatan Tambakromo Ikuti Kegiatan Pengukuran Kebugaran Jasmani0
• Butuh Komitmen dan Kolaborasi untuk Mewujudkan Kabupaten Sehat0
• Bupati Apresiasi Dukungan Semua Elemen Pada Penangaanan Covid -190
• AYO IKUTI LOMBA DESAIN LOGO UPT RSUD RAA SOEWONDO PATI BERHADIAH 10 JUTA0
• KORMI, Salah Satu Sumber Pengetahuan Masyarakat Untuk Capai Kesehatan Dan Kebugaran0
• Musda X PPNI, Bupatii Tekankan Kepengurusan Baru Akomodir Kebutuhan Organisasi0
• Rakor Penerapan GERMAS OPD 0
• Kelompok Informasi Masyarakat dan ForKom Media Tradisional Penting untuk Penyebarluasan Informasi0

Berita Populer

• Atasi Rawan Pangan Dan Rawan Stunting , Dinketapang salurkan bantuan
• Bupati Lepas Keberangkatan 727 Calon Jemaah Haji Asal Pati
• Sujarwanto Dwiatmoko Dilantik Menjadi Penjabat Bupati Pati yang Baru
• Mengungkap Potensi Harta Karun Desa Kertomulyo
• Pertemuan PLKB Suatu Upaya Untuk Penurunan Angka Stunting
• PENGAWASAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN MERUPAKAN HAL YANG PENTING
• PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI
• PT SEJIN FASHION INDONESIA, BUKTI NYATA PATI PRO INVESTASI
• MENGENAL DESTINASI MANGROVE PANTAI KERTOMULYO
• PESONA WISATA ALAM RIMONG INDAH KABUPATEN PATI

Bertempat Di Aula Elang Bappeda lantai 2, Kamis (24/03/2022) dilaksanakan Rakor dan  Diseminasi percepatan penurunan stunting. Dalam sambutannya Dr Muhtar SIP Kepala Bappeda mengemukakan bahwa pemerintah sejak tahun 2017 sudah mulai fokus pada penanganan penurunan stunting dan mulai melakukan survey. Tahun tahun selanjutnya Pemerintah mulai intervensi dengan cara merumuskan strategi sesuai dengan tugas dan urusan masing-masing. Di awal tahun 2020 Rencana aksi penurunan stunting mulai digaungkan dengan diikuti penanganan terintegrasi terarah dan terpadu sehungga harapan dapat terukur.

Tim konvergensi penurunan stunting dan Tim penurunan stunting harus terlibat aktif  dan kelembagaan  yang dibentuk di setiap kabupaten/kota diharapkan dapat meneruskan rencana aksi pemerintah pusat berdasarkan issue strategis yang ada di masing-masing Kabupaten/Kota.

Mohtar melanjutkan memang segala kegiatan dan aktivitas sebagai energinya membutuhkan anggaran dan biaya, “jer basuki mowo bea” kata beliau. Johannes Harnoko menambahkan, Koordinator yang bergerak dari Bappeda ke Dinsos P3AKB tidak akan menjadi masalah, justru kita semua akan sinergi membangun bersama menanggulangi kemiskinan, keluarga berencana, sanitasi, kesehatan, pendidikan, air bersih, gizi baik, lokus stunting dan lainnya.

Selanjutnya Besti Ihdinasari dari Dinsos P3A KB menjelaskan materi yang didapat dari provinsi, bahwa stunting mempunyai aksi sampai tahun 2045 dimana akan menciptakan generasi emas dengan penerapan hidup sehat, penerapan teknologi kesehatan, pencegahan dan pengendalian penyakit, serta pemenuhan fasilitas kesehatan.

Tujuan dari semua ini adalah memperkuat kelembagaan, memperkuat perencanaan, memperkuat sistem menejemen data, pemantauan dan evaluasi sesuai dengan Perpres Nomor 72 tahun 2021 tentang penurunan dan penanggulangan stunting.

Pendekatan dilakukan dengan keluarga berisiko stunting, intervensi gizi serta multisektor dan multipihak serta fokus pada lokus stunting, penanggulangan kemiskinan, sanitasi bersih, kesehatan, pendidikan, air bersih dan gizi sehat.

Untuk di kabupaten /kota perlu dibentuk Tim Penanganan Penurunan Stunting dimana dalam Tim tersebut Bupati sebagai Ketua, Wakil Bupati sebagai Ketua Pelaksana dan Kepala OPD sebagai Sekretaris Pelaksana.