Perlu Dukungan Semua Lini Dalam Penanganan Stunting

Berita Terkait

• Kecamatan Gunungwungkal Cegah Stunting Lewat Pembinaan Kader KPM 0
• Kejar Target Vaksin Booster, Dinkes Buka Gerai di CFD0
• Atasi Rawan Pangan Dan Rawan Stunting , Dinketapang salurkan bantuan0
• Masyarakat Kabupaten Pati Kembali Dapat Menikmati Car Free Day 6
• Dispertan Selenggarakan Sosialisasi Pencegahan Penularan Virus PMK di Kecamatan Tlogowungu0
• Program GP2SP Pantau Kesehatan Karyawan 0
• Pemkab Pati Giatkan Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting0
• 3M Plus Lebih Diutamakan dibandingkan Fogging0
• Pengukuhan Tim Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) Kabupaten Pati Tahun 20220
• Pelakasanaan BIAN Untuk Kejar Target Yang Tertinggal0

Berita Populer

• Atasi Rawan Pangan Dan Rawan Stunting , Dinketapang salurkan bantuan
• Bupati Lepas Keberangkatan 727 Calon Jemaah Haji Asal Pati
• Sujarwanto Dwiatmoko Dilantik Menjadi Penjabat Bupati Pati yang Baru
• Pertemuan PLKB Suatu Upaya Untuk Penurunan Angka Stunting
• Mengungkap Potensi Harta Karun Desa Kertomulyo
• PENGAWASAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN MERUPAKAN HAL YANG PENTING
• PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI
• PT SEJIN FASHION INDONESIA, BUKTI NYATA PATI PRO INVESTASI
• MENGENAL DESTINASI MANGROVE PANTAI KERTOMULYO
• PESONA WISATA ALAM RIMONG INDAH KABUPATEN PATI

Bupati Pati, Haryanto mengharapkan data yang menjadi sumber penanganan stunting dapat terintegrasi serta mendapat dukungan dari semua lini baik itu dari pemerintah pusat, provinsi, daerah ,kecamatan hingga desa.

Hal itu disampaikan pada pembukaan Gerak Stunting Tingkat Kabupaten/Kota Eks Karesidenan Pati pada Selasa (21/6/2022) di Hotel Safin Pati.

Dipaparkan oleh Bupati, angka stunting di Pati pernah berada di angka prevalensi 38,5 % pada tahun 2018, namun berkat kerja keras semua lini yang dibentuk, akhirnya angka stunting dapat turun menjadi 5,28 % pada tahun 2022 ini.

Selain itu, juga terus mendorong agar derajat kesehatan masyarakat terus dapat ditingkatkan dari berbagai sumber, karena sumberdaya manusia yang ada saat ini akan menjadi generasi penerus di masa depan.

Kepala Perwakilan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Widwiono, menjelaskan Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan drastis dalam waktu dua tahun ini bisa turun dari 27,6 % ke 20,9 %, sedang di tingkat nasional masih di angka 24%. Bahkan Presiden mengistruksikan turun 14% pada tahun 2024, tapi di Jawa Tengah sepakat penurunan sampai 14 % pada tahun 2023.

Ditambahkan oleh Widwiono, berdasar metode dalam Perpres 72/2021 tentang percepatan penurunan stunting, bahwa untuk percepatan penurunan stunting diawali dari hulu atau 1000 HPK ( Harapan Pertama Kehidupan) , dengan kelompok sasaran remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0 -59 bulan.