- Pimpin Peringatan Sumpah Pemuda, Pj Bupati Pati Singgung Pentingnya Partisipasi Aktif
- Pj Bupati Pati Hadiri Pelantikan Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Kabupaten Pati 2024-2029
- PJ Bupati Pati Pantau Kondisi Tanggul Jebol di Desa Angkatan Lor
- Pj Bupati Pati Harapkan Rencana Penataan Ruang Bisa Berkelanjutan
- Pimpin Apel Siaga Bencana, Pj Bupati Pati Tekankan Pentingnya Menjaga Ketenangan Masyarakat
- Hadiri Peringatan Hari Santri Tingkat Jawa Tengah, Pj Bupati Pati Maknai Peran Santri Dalam Pembangu
- Sekda Pati Apresiasi Pelaksanaan Gerakan Aksi Bergizi Serentak
- Sekda Pati Lepas Peserta Jalan Santai Peringatan HUT Ke-79 PGRI Dan Hari Guru Nasional Tahun 2024
- Pj Bupati Pati Tekankan Pentingnya Jaga Kerukunan Beragama di Kabupaten Pati
- Sekda Pati Lepas Kontingen Pramuka SIT Pati untuk Kemah Wilayah IX Specta Merbabu
BUPATI PRIHATIN MASIH ADA YANG ANGGAP SEPELE PANDEMI COVID-19
BUPATI PRIHATIN MASIH ADA YANG ANGGAP SEPELE PANDEMI COVID-19
Berita Terkait
- KETOPRAK VIRTUAL HARI JADI PATI0
- HARI JADI KABUPATEN PATI KE 697 DENGAN PROTOKOL KESEHATAN0
- OVERPRESTASI MENGHASILKAN KUALITAS YANG LEBIH BAIK0
- BUPATI BERI DUKUNGAN PELAKU UMKM AGAR TETAP BERPRODUKSI0
- KERJASAMA PEMKAB DAN MUSLIMAT NU SUDAH CUKUP LAMA BERJALAN0
- ANGGOTA KARANG TARUNA MASIH MUDA DAPAT MENJADI GENERASI YANG KREATIF0
- RAPID TEST DIBUTUHKAN UNTUK PENDEKTEKSIAN AWAL 0
- CUKUP DIBAGIKAN KE RUMAH OLEH PETUGAS YANG SEHAT0
- JANGAN SAMPAI SEDIKIT-SEDIKIT IMPOR0
- SENANTIASA MENYARING SETIAP BERITA YANG DITERIMA0
Berita Populer
- Atasi Rawan Pangan Dan Rawan Stunting , Dinketapang salurkan bantuan
- Bupati Lepas Keberangkatan 727 Calon Jemaah Haji Asal Pati
- Sujarwanto Dwiatmoko Dilantik Menjadi Penjabat Bupati Pati yang Baru
- Pertemuan PLKB Suatu Upaya Untuk Penurunan Angka Stunting
- Mengungkap Potensi Harta Karun Desa Kertomulyo
- PENANGANAN INSIDEN KEAMANAN INFORMASI
- PENGAWASAN HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN MERUPAKAN HAL YANG PENTING
- PT SEJIN FASHION INDONESIA, BUKTI NYATA PATI PRO INVESTASI
- PESONA WISATA ALAM RIMONG INDAH KABUPATEN PATI
- MENGENAL DESTINASI MANGROVE PANTAI KERTOMULYO
MCPATI -Masyarakat justru harus berterima kasih pada tenaga kesehatan, karena merekalah yang paling rentan tertular corona. "Berapa ratus tenaga medis yang sudah jadi korban? Ini harus kita pahami. Jangan berpikir karena ada orang yang hari ini dinyatakan positif, kemudian swab keduanya negatif, itu menimbulkan kesan rekayasa. Memang prosesnya demikian," kata Bupati Pati, Haryanto pada Pembukaan webinar bertema "Kesiapsiagaan Masyarakat Pati dalam Menghadapi Tatanan New Normal", yang diselenggarkaan dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-697 Kabupaten Pati dan HUT Ke-75 RI, dari Ruang Pati Command Center (PCC), pada kamis (6/8/2020).
Hal ini diungkapkan bupati, karena merasa prihatin dengan adanya sebagian masyarakat yang berpikiran bahwa pandemi Covid-19 merupakan rekayasa pihak tertentu.
"Kenyataannya, masyarakat masih ada yang menyepelekan wabah ini. Mereka menganggap Covid-19 sengaja diciptakan pemerintah untuk mendapat keuntungan. Itu pikiran yang dangkal. Ini pagebluk dunia, melanda seluruh dunia, bukan hanya di Indonesia. Saya prihatin masih ada yang menyepelekan," kata bupati.
Karena ada pemahaman yang menyepelekan wabah corona, di jalan masih banyak masyarakat yang tidak disiplin memakai masker. "Meski sanksi sosial menyapu dan memungut sampah bagi masyarakat yang tidak pakai masker di tempat umum sudah cukup banyak diterapkan, namun masih banyak yang belum patuh.
Untuk itu Haryanto mengajak para tokoh masyarakat bisa memberi pemahaman pada masyarakat agar bersama-sama mematuhi protokol kesehatan demi memutus mata rantai Covid-19. Hal ini agar upaya yang sudah dilakukan pemerintah untuk menangani pandemi tidak sia-sia.
Lebih lanjut bupati menjelaskan, penanganan pandemi ini sudah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Anggaran direfocusing, program-program pemerintah yang sudah direncanakan banyak yang tertunda karena anggaran diprioritaskan untuk penanganan corona.
Selain itu bupati mengakui, banyak masyarakat yang tidak setuju dengan beberapa kebijakan pemerintah daerah terkait penanganan corona. Diantaranya ialah kebijakan penundaan pembelajaran tatap muka di sekolah dan belum diperbolehkannya panggung kesenian terbuka. Kebijakan tersebut terpaksa diambil demi kebaikan bersama. Namun setiap saat selalu melakukan evaluasi terkait kebijakan ini. Pada saatnya nanti, ketika keadaan sudah mulai kondusif, pembelajaran tatap muka dan panggung kesenian terbuka akan kembali diperbolehkan.
"Kita harus memahami ini bersama. Guyub-rukun, goyong-royong menangani pandemi. Semoga pandemi segera berakhir supaya kita tidak terus dihantui rasa was-was," ungkap Haryanto.