YANG DIBUTUHKAN ADALAH BERSAMA-SAMA GOTONG ROYONG
YANG DIBUTUHKAN ADALAH BERSAMA-SAMA GOTONG ROYONG

By Administrator 30 Apr 2020, 13:19:13 WIB Kabupaten Pati
YANG DIBUTUHKAN  ADALAH BERSAMA-SAMA GOTONG ROYONG

MCPATI -Kepada seluruh masyarakat dihimbau agar tidak saling menjatuhkan atau mencari kesalahan yang lain. Baik dari perangkat pemerintah daerah, anggota dewan, tokoh masyarakat, aparat desa. " Yang kita butuhkan adalah bersama-sama gotong royong, apa yang menjadi kekurangan kita benahi bersama. Karena yang menjadi musuh kita tidak kelihatan “, kata Bupati Pati, Haryanto pada evaluasi penanganan wabah covid-19, Rabu (29/4) di Pati Command Center, yang diikuti Wakil Bupati, Sekda, para Kepala OPD.
Ini berkaitan dengan tren data yang naik turun sehingga menjadikan keprihatinan semua.
Dijelaskan oleh bupati,  data kasus positif covid-19 di Kabupaten Pati saat ini naik turun. Dimana beberapa hari yang lalu ada kabar baik 2 warga sembuh. Namun dengan rentang waktu yang tidak begitu jauh ternyata ada 2 warga yang dinyatakan positif juga. Sehingga jumlahnya semula 6 orang, sembuh 2 kini kembali menjadi 6 lagi.
Bupati menambahkan, untuk pasien positif saat ini dirawat di RSUD KRMT Wongsonegoro 1 orang, RS Mitra Bangsa 2 orang, RSUD RAA Soewondo 2 orang, RS Mardi Rahayu Kudus 1 orang. Sedangkan PDP yang masih menunggu hasil laboratorium, ada 1 orang di RSUD KRMT Wongsonegoro, RSUD Soetrasno Rembang 1 orang, isolasi karantina 6 orang, RS Fastabiq 2, RSUD Dr. Moewardi Solo 1, RS KSH 1, dan menjalani isolasi mandiri 1 orang.
Bupati juga menginstruksikan kepada camat, kepala puskesmas dan jajarannya agar selalu memperhatikan protokol kesehatan, dan mengajak kepada masyarakat mengkomunikasikan persoalan kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Pati.
" Kunci keberhasilan memutus mata rantai penyebaran covid-19 ini adalah kita harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan, harus kita patuhi," tegasnya.
Mengenai pelaksanaan ibadah selama Ramadhan, dijelaskan oleh Bupati, Forkompimda, MUI, dan FKUB telah membuat surat edaran yang membolehan melaksanakan sholat Jum’at dan tarawih namun dalam pelaksanaanya harus patuh dan mengacu protokol kesehatan.
Disamping itu, Haryanto juga menghimbau kepada kepala desa untuk mendata pemudik, warga binaan atau yang pulang dari luar negeri. Faktor kunci adalah isolasi mandiri. Mau tidak mau, menurut bupati, para warga yang datang harus diisolasi.
Selain itu ditekankan oleh bupati  agar kepala desa dan camat tidak hanya melaporkan pemudik saja. Tetapi harus memantau warga tersebut agar benar- benar menaati isolasi mandiri. 
" Apabila tidak ada tempat bisa dikomunikasikan dengan Dinas Kesehatan untuk kita fasilitasi di tempat tempat isolasi mandiri yang disediakan ", tegasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment